Ad Code

Responsive Advertisement

Keturunan Manusia dan Jin ?

     Ratu Balqis merupakan seorang ratu dari kerajaan Saba'. Kita pernah mendengar nama Ratu Balqis dalam kisah Nabi Sulaiman, yaitu bagaimana awal pertemuan antara Raja Sulaiman dan Ratu Balqis danseterusnya. Akan tetapi disini aku ingin menceritakan bagaimana asal usul dari Ratu Balaqis.

    Asal usul tentang Ratu Balqis ada beberapa Versi. Ahli Sejarah-pun berbeda pendapat mengenai hal ini. Akan tetapi banyak ahli mengatakan bahwa Ratu Balqis Mempunyai Ayah dan Ibu yamg berbeda dimensi yang mana ayah-nya dari bangsa manusia dan ibunya dari bangsa peri (jin). 

    Aku akan menceritakan tentang versi yang banyak didengar. Kisahnya berawal dari Seorang raja dari kerajaan saba yang bernama Syarahil bin Dzijadn beliau adalah keturunan dari Yasyjab bin Qathan yang berasal dari negeri Yaman. 

    Raja ini memiliki suatu hobi yaitu Berburu. beliau berburu bukan untuk mencari makan akan tetapi karena beliau merasa senang dengan hobinya tersebut. Suatu hari, ketika sedang berburu Raja sangat kehausan, saat di tengah hutan beliau menemukan sebuah rumah dan seorang kakek disana. kemudian Raja pun meminta tolong untuk diambilkan air untuknya. Kakek tersebut memenuhi permintaan sang Raja dan memanggil putrinya untuk diambilkan air. 

    Raja sangat terpana saat melihat anak dari kakek tersebut. kemudian raja pun menjelaskan tentang tujuannya kepada si kakek mengenai putrinya. Kakek tersebut langsung berterus terang bahwa mereka bukan dari bangsa manusia melainkan dari bangsa peri atau golongan jin. Akan tetapi raja tersebut tidak menghiraukannya karena sudah terlanjur terpana terhadap Anak dari kakek tersebut. Gadis tersebut bernama Raihanah binti Sakan.

    Singkat cerita Raja Syarahil dan Raihanah menikah dengan syarat Tidak boleh bertanya mengenai apa sebab yang dilakukan Raihanah Suatu saat nanti. Syarat ini diajukan oleh kakek tersebut dan disetujui oleh raja.

    Hari demi hari, bulan demi bulan mereka pun mempunyai anak laki laki. Akan tetapi tiba-tiba istrinya itu malah membunuh anak mereka itu. Tentu saja hal itu membuat hati sang raja sangat sedih dan perih. Raja Penasaran dengan perbuatan Raihanah tetapi beliau tidak berani bertanya kepada istrinya itu dikarenakan syarat yang telah disetujuinya dan beliau tidak mau berpisah dengan istrinya. Maka dari itu raja hanya bisa menahan dan menekan rasa penasaran-nya tersebut.



  Kemudian setelah itu Raihanah kembali mengandung dan melahirkan anak perempuan. Raja sangat senang atas kabar gembira tersebut walaupun masih merasa takut atas kejadian anak pertamanya. Akan tetapi Istrinya tersebut tidak membunuh anak mereka itu. Anak perempuan kemudian diberi nama Balqis (sebagian mengatakan diberi nama Bilqis). 

    Raja senang karena yang ditakutkan raja tidaklah terjadi. tapi beliau juga penasaran mengapa anak pertama mereka dibunuh sedangkan anak kedua tidak. Lama Raja menahan rasa penasaran itu sampai hari itu Raja melontarkan pertanyaan 'mengapa anak mereka yang pertama yang laki laki dibunuh sedangkan anak kedua yang kedua tidak'. Mendengar pertanyaan tersebut raihanah pun langsung menangis tersedu-sedu karena mngingat syarat yang telah dijanjikan sebelum mereka menikah.

     Raihanah menjawab 'Inikah balasanmu?. Dulu aku membunuh anak laki-laki untuk membelamu.sesungguhnya ayahku telah mencuri berita dari langit, dia mendengar kalau anak tersebut sudah besar dia akan membunuhmu. Ayahku juga mendengar bahwa anak perempuan ini, dan para malaikat banyak memujinya. Maka sesuai janji kita berpisah disini'. Sejak hari itu Raihanah tidak pernah terlihat lagi.

    Tapi kawan, masih ada beberapa versi lain yang berbeda menurut fuqaha', salah satunya sebagai berikut.     Ayah Balqis merupakan seorang menteri di sebuah kerajaan. Raja di negeri tersebut mempunyai kebiasan yang sangat bejat yaitu raja memaksa istri rakyatnya untuk melayani nafsunya. Dengan alasan inilah si menteri tidak mau menikah karena dia memiliki sifat yang sangat pencemburu dan posesif. Suatu hari menteri sedang berjalan jalan , kemudian dia berjumpa dengan seorang pria asing. 

    Pria asing bertanya kepada menteri 'apakah dia sudah mempunyai istri'. menteri mengatakan kalau dia tidak akan meniakh selamanya karena raja di negrinya suka memakasa istri rakyat'. Pria asing itu managatakan ' kalau menteri menikah dengan putrinya maka raja tidak akan pernah memaksanya'. menteri awalnya tidak percaya dengan perkataan pria asing itu. kemudian pria asing tersebut mengatakan bahwa mereka dari bangsa Jin. Singkat cerita menteri-pun mau menikahi putri dari pria asing tersebut dan mempunyai anak peremouan yang diberi nama Balqis.

    masih banyak sekali versi yang menceritakan tentang asal usul ratu balqis. Walaupun begitu,ada juga faaqih yang menentang pernikahan manusia dan jin, beliau adalah Al-Mawardi  beliau menialai bahwa penikahan antara jin dan manusia sebagai sesuatu yang tidak rasional karena mereka berasal dari jenis berbeda sehingga memiliki tabiat yang berbeda juga. Manusia adalah jasmani dan jin adalah ruhani. Manusia tercipta dari tanah dan Jin tercipta dari api seperti yang tercantum dalam surah Ar-Rahman. Jadi apakah balqis benar manusia setengah jin atau hanya sebuah legenda?. Wallahua'lam.

Posting Komentar

0 Komentar